Tim sudah menjadi anggota Football League setahun sebelumnya dan mulai memutuskan hubungannya dengan stasiun kereta api, untuk menjadi sebuah perusahaan mandiri, mengangkat seorang sekretaris dan membuang nama belakang "LYR" sehingga menjadi Newton Heath F.C saja.
Namun pada tahun 1902, tim nyaris bangkrut, dengan utang lebih dari £2500 dan bahkan lapangan Bank Street mereka pun telah ditutup. Hanya beberapa saat sebelum klub diputuskan untuk dibubarkan, klub tiba-tiba mendapatkan suntikan dana dari J.H. Davies, direktur sebuah perusahaan bir Manchester Breweries. Ceritanya adalah sang kapten tim, Harry Stafford, memamerkan anjingnya pada acara pengumpulan dana untuk klub. Anjing berjenis St. Bernard itu ditaksir oleh Davies dan ia ingin membelinya. Tawaran itu ditolak Stafford dan sebagai gantinya ia menawarkan Davies untuk menginvestasikan uangnya pada klub sepakbolanya sekaligus menjadi chairman Newton Heath FC.

Tawaran itu diterima dan selamatlah Newton Heath dari kebangkrutan. Setelah itu diadakanlah sebuah rapat untuk mengganti nama klub untuk menandai awal kebangkitan klub. Nama ‘Manchester Central’ dan ‘Manchester Celtic’ mencuat untuk menjadi kandidat kuat nama baru sebelum Louis Rocca, seorang anak muda imigran Italia, berkata “Bapak-bapak, mengapa tidak kita pakai nama Manchester United ?” Nama yang diusulkan Rocca disetujui dan secara resmi mulai dipakai pada 26 April 1902. Davies sang chairman baru, juga memutuskan untuk mengganti warna tim dari hijau keemasan menjadi merah-putih sebagai warna Manchester United.
Manchester United
merupakan klub yang sarat akan sejarah. Penggemar klub yang bermarkas di
kota Manchester ini juga semakin hari semakin bertambah banyak
jumlahnya. Dengan segala permasalahan dan prestasi yang diraih, tak
heran klub MU merupakan salah satu klub dengan pesona yang paling
menarik dan memiliki history yang sangat bervariasi. Klub ini dibentuk
dengan nama Newton Heath Lancashire and Yorkshire Railwaiy F.C (Newton
Heath LYR F.C.) pada tahun 1878 oleh para pekerja rel kereta api di
Newton Heath. History klub MU, Pada waktu itu, kaos tim berwarna hijau –
emas dan mereka bermain di lapangan kecil di North Road, dekat stasiun
kereta api Piccadilly Manchester selama lima belas tahun, sebelum pindah
ke Bank Street pada 1893. Klub telah mengikuti kompetisi sepak bola
tahun sebelumnya dan mulai memutuskan hubungannya dengan stasiun kereta
api, sehingga menjadi perusahaan mandiri, dan mengangkat seorang
sekretaris dan pada akhirnya membuang nama “LYR” dari nama mereka untuk
menjadi Newton Heath F.C saja. Namun, pada tahun 1902, tim nyaris
bangkrut dengan utang lebih dari £2500 dan lapangan Bank Street mereka
pun telah ditutup. Sebelum klub mereka bubar, mereka menerima sokongan
investasi dari J.H. Davies, direktur Manchester Breweries. Ketika itu
diadakan rapat untuk mengganti nama perkumpulan. Manchester Celtic dan
Manchester Central adalah nama yang diusulkan pada awalnya. Namun, nama
akhirnya ditetapkan dan Manchester United secara resmi eksis mulai 26
April 1902. Pada waktu itu pula Davies memutuskan untuk mengganti warna
tim dan terpilihlah warna merah dan putih sebagai warna tim Manchester
United.
Ernest Mangnall dipilih
menjadi sekretaris klub menggantikan James West yang mengundurkan diri
tanggal 28 September 1902. Mangnall berusaha untuk mengangkat tim ke
Divisi Satu pada waktu itu namun mengalami kegagalan pada upaya
pertamanya, dan hanya menempati urutan 5 Liga Divisi Dua. Mangnall pin
memutuskan untuk menambah beberapa pemain ke dalam klub, seperti Harry
Moger, Dick Duckworth, dan John Picken, dan Charlie Roberts yang waktu
itu membuat perubahan yang cukup signifikan. Pada waktu itu klub berada
di posisi tiga klasmen akhir musim 1903-1904. Mereka selanjutnya promosi
ke Divisi Satu setelah finis urutan kedua Divisi Dua musim 1905–1906.
Musim pertama klub di Divisi satu berakhir kurang baik, dan hanya
menempati urutan 8 klasemen. Namun, mereka akhirnya memenangkan gelar
liga pertamanya pada tahun 1908. Pada waktu itu, rival mereka,
Manchester City, sedang diselidiki karena menggaji pemain diatas
regulasi yang ditetapkan FA dan Man City didenda £250 serta 18 pemain
mereka dihukum tidak boleh bermain untuk mereka lagi. MU dengan cepat
mengambil kesempatan dari situasi ini, mereka merekrut Billy Meredith
dan Sandy Turnbull, dll. Namun pemain baru ini tidak boleh bermain
dahulu sebelum tahun Baru 1907, akibat dari skors dari FA dan mereka
mulai bermain pada musim 1907–1908. Klub kembali memenangkan trofi Liga
Divisi Satu untuk kedua kalinya pada musim 1910–11.
United pindah ke
lapangan barunya Old Trafford. Mereka memainkan pertandingan pertamanya
di stadion baru tersebut pada tanggal 19 Februari 1910 melawan
Liverpool, tetapi mereka kalah 4-3. Mereka puasa trofi lagi sejak musim
1911–12, dan mereka tidak didukung oleh Mangnall lagi karena dia pindah
ke Manchester City setelah 10 tahunnya bersama United. Mereka 41 tahun
bermain tanpa memenangkan satu trofi pun. United terdegradasi pada tahun
1922 setelah sepuluh tahun bermain di Divisi Satu. Mereka naik divisi
lagi tahun 1925, tetapi kesulitan untuk masuk jajaran papan atas liga
Divisi Satu dan mereka turun divisi lagi pada tahun 1931. United meraih
mencapaian terendah sepanjang sejarahnya yaitu posisi 20 klasemen Divisi
Dua 1934. kekuatan mereka kembali ketika musim 1938–39.
Pada tahun 1945, Matt
Busby dipilih menjadi manajer Manchester United. Dia meminta sesuatu
yang tidak lazim pada pekerjaannya, seperti menunujuk tim sendiri,
memilih pemain yang akan direkrut sendiri, dan lenentukan jadwal latihan
para pemain sendiri. Dia sendiri pada waktu itu telah kehilangan
lowongan manager di klub lain, Liverpool F.C, karena pekerjaan yang
diinginkannya itu menurut petinggi Liverpool adalah pekerjaan seorang
direktur. Waktu itu, United memberikan kesempatan untuk ide inovatifnya.
Pertama, Busby tidak merekrut pemain, tetapi seorang asisten manager
yang bernama Jimmy Murphy. Keputusan tersebut merupakan keputusan yang
sangat tepat. Busby membayar kepercayaan dengan mengantar MU ke posisi
kedua liga pada tahun 1947, 1948, and 1949 serta memenangkan Piala FA
tahun 1948. Stan Pearson, Jack Rowley, Allenby Chilton, dan Charlie
Mitten memiliki andil yang besar dalam pencapaian United ini. Mereka
kembali meraih gelar Divisi Satu pada 1952. Busby memasukkan beberapa
pemain muda seperti Roger Byrne, Bill Foulkes, Mark Jones dan Dennis
Viollet. Namun, mereka membutuhkan waktu untuk menunjukkan permainan
terbaik mereka, akibatnya United tergelincir ke posisi 8 pada 1953.
Tetapi tim kembali memenangkan liga tahun 1956 dengan tim yang usia
rata-rata pemainnya hanya 22 tahun, mencetak 103 gol. Kebijakan tentang
pemain muda ini mengantarkannya menjadi salah satu manager yang paling
sukses menangani Manchester United (pertengahan 1950-an, pertengahan
akhir 1960-an dan 1990-an). Busby memiliki pemain talenta tinggi yang
bernama Duncan Edwards dan memainkan debutnya pada umur 16 tahun di
1953. Edwards dikatakan dapat bermain disegala posisi dan banyak yang
melihatnya bermain mengatakan bahwa dia adalah pemain terbaik. Musim
berikutnya, 1956–57, mereka menang liga kembali dan mencapai final Piala
FA, namun kalah dari Aston Villa. Mereka menjadi tim Inggris pertama
yang ikut serta dalam kompetisi Piala Champions Eropa, atas kebijakan
FA. United dapat mencapai babak semifinal dan kemudian dikandaskan Real
Madrid. Dalam perjalanannya ke semi-final, United juga mencatatkan
kemenangan yang tetap menunjukkan bahwa mereka adalah tim besar, ketika
mengalahkan tim juara Belgia Anderlecht 10–0 di Maine Road.
Tragedi terjadi pada
musim berikutnya, ketika pesawat yang membawa tim pulang dari
pertandingan Piala Champions Eropa mengalami kecelakaan saat mendarat di
Munich, Jerman untuk mengisi bahan bakar. Tragedi Munich air tanggal 6
Februari 1958 tersebut telah merenggut nyawa 8 pemain tim – Geoff Bent,
Roger Byrne, Eddie Colman, Duncan Edwards, Mark Jones, David Pegg, Tommy
Taylor dan Liam Whelan – dan 15 penumpang lainnya, termasuk sebagian
staf United, Walter Crickmer, Bert Whalley dan Tom Curry. Ketika itu,
terdapat rumor bahwa tim akan mengundurkan diri dari kompetisi, namun
Jimmy Murphy mengambil alih posisi manager ketika Busby dirawat di rumah
sakit, ban klub tetap melanjutkan kompetisinya. Meski kehilangan
beberapa pemain, mereka mencapai final Piala FA 1958, namun mereka kalah
dari Bolton Wanderers. Akhir musim, UEFA menawarkan FA untuk dapat
mengirimkan MU dan juara liga Wolverhampton Wanderers untuk
berpartisipasi di Piala Champions untuk penghargaan kepada para korban
kecelakaan, namun FA menolak. United menekan Wolves pada musim
berikutnya dan menyelesaikan liga di posisi kedua klasemen, tidak buruk
untuk sebuah tim yang kehilangan sembilan pemain akibat tragedi
kecelakaan di jerman.
Busby membangun kembali
tim di tahun 60-an, dan membeli beberapa pemain seperti Denis Law dan
Pat Crerand. Mungkin pemain yang paling terkenal dari sejumlah pemain
muda ini adalah George Best. Tim memenangkan Piala FA tahun 1963,
walaupun saat itu tim hanya finis diurutan 19 Divisi Satu. Keberhasilan
di Piala FA membuat pemain menjadi termotivasi dan membuat klub
terangkat pada posisi kedua liga tahun 1964, dan kembali memenangkan
liga di tahun 1965 dan 1967. United memenangkan Piala Champions Eropa
1968, mengalahkan tim asuhan Eusébio SL Benfica 4–1 dipertandingan
final, menjadi tim Inggis pertama yang memenagkan kompetisi ini. Tim MU
saat itu memiliki Pemain Terbaik Eropa, yaitu: Bobby Charlton, Denis Law
and George Best. Matt Busby mengundurkan diri pada tahun 1969 dan
digantikan oleh pelatih tim cadangan, Wilf McGuinness.
Setelah masa yang
sukses, United kemudian mengalami masa sulit ketika ditangani Wilf
McGuinness, dan berada diurutan delapan liga pada musim 1969–70.
Kemudian dia mengawali musim 1970–71 dengan buruk, sehingga McGuinness
kembali turun jabatan menjadi pelatih tim cadangan. Busby kembali
melatih United, walaupun hanya 6 bulan. Dibawah asuhan Busby, United
mendapat hasil yang lebih baik, namun pada akhirnya ia meninggalkan klub
pada tahun 1971. Dalam waktu itu, United kehilangan beberapa pemain
kuncinya seperti Nobby Stiles dan Pat Crerand. Kemudian, Frank O’Farrell
ditunjuk sebagai suksesor Busby. Seperti McGuinness, O’Farrell tidak
bertahan lebih dari 18 bulan. Tommy Docherty menjadi manager di akhir
1972. Docherty menyelamatkan United dari degradasi namun United
terdegradasi pada 1974, yang saat itu trio Best, Law and Charlton telah
meningfalkan klub. Denis Law pindah ke Manchester City pada musim panas
tahun 1973. Pemain seperti Lou Macari, Stewart Houston dan Brian
Greenhoff direkrut untuk menggantikan Best, Law and Charlton, namun
tidak menghasilkan apa-apa. Tim meraih promosi pada tahun pertamanya di
Divisi Dua, dengan peran besar pemain muda berbakat Steve Coppell yang
bermain baik pada musim pertamanya bersama United, bergabung dari
Tranmere Rovers. United mencapai Final Piala FA tahun 1976, tetapi
mereka dikalahkan Southampton. Mereka mencapai final lagi tahun 1977 dan
mengalahkan Liverpool 2–1. Didalam kesuksesan ini, Docherty dipecat
karena diketahui memiliki hubungan dengan istri fisioterapi.
Dave Sexton menggantikan
Docherty di musim panas 1977 dan membuat tim menjadi bermain lebih
defensif. Dan gaya bermain ini pun tidak disukai suporter, mereka lebih
menyukai gaya menyerang Docherty dan Busby. Beberapa pemain dibeli
Sexton seperti Joe Jordan, Gordon McQueen, Gary Bailey dan Ray Wilkins,
namun tidak dapat mengangkat United menembus ke papan atas, hanya sekali
finis diurutan kedua, dan hanya sekali lolos ke babak final Piala FA,
dikalahkan Arsenal. Dan karena miskin gelar, Sexton pun dipecat pada
tahun 1981, walaupun ia memenangkan 7 pertandingan terakhirnya. Dia
digantikan manager flamboyan Ron Atkinson. Dia memecahkan rekor transfer
di Inggris dengan membeli Bryan Robson dari West Brom. Tim asuhan
Atkinson memiliki pemain baru seperti Jesper Olsen, Paul McGrath, dan
Gordon Strachan yang bermain bersama Norman Whiteside dan Mark Hughes.
United memenangkan Piala FA 2 kali dalam 3 tahun, pada 1983 dan 1985.
tahun 1986 penampilan MU kemudian menjadi buruk dan United mengakhiri
musim di urutan 4 klasemen. Hasil buruk United pun terus berlanjut
sampai akhir musim dan dengan hasil yang buruk yaitu diujung batas
degradasi, pada November 1986, Atkinson dipecat. Setelah itu United
merekrut pelatih baru, yaitu Sir Alex Ferguson.
Alex Ferguson tiba dari
Aberdeen untuk menggantikan tempat Atkinson dan memimpin klub dan berada
di urutan 11 akhir klasemen. Pada musim berikutnya (1987-88), United
menghabiskan liga di tempat kedua, dengan Brian McClair menjadi pemain
United pertama selepas George Best dan menjaringkan 20 gol dari pada
liga dalam satu musim. Namun, United terpaksa berhempas pulas sepanjang
dua musim berikutnya. Alex Ferguson telah banyak kali dilaporkan hampir
dipecat ketika awal tahun 1990 tetapi gol Mark Robins memberikan
kemenangan tipis kepada United pada pusingan ketiga Piala FA mengatasi
Nottingham Forest, yang mana ramai menganggapnya sebagai kemenangan yang
menyelamatkan karier Ferguson. United memenangi Piala debgan menjadi
juara Eropa pada 1990-91, mengalahkan juara Spanyol tahun tersebut,
Barcelona dalam aksi final pertandingan, tetapi mengecewakan buat United
pada musim berikutnya selepas United disingkirkan oleh Leeds United
akibat kemerosotan.Kehadiran Eric Cantona pada November 1992 telah
memberikan warna tersendiri kepada United, bersama dengan talenta yang
mulai bersinar yang dimiliki oleh Gary Pallister, Denis Irwin dan Paul
Ince, bersama-sama bintang yang sedang naik daun seperti Ryan Giggs,
mereka menyelesaikan musim 1992-93 sebagai juara kali pertama semenjak
1967. Mereka memenangi “dobel dobel” (liga Ingeris dan Piala FA) untuk
kali pertama pada musim berikutnya, dibantu dengan datangnya Roy Keane,
pemain tengah dari Nottingham Forest, yang kemudian menjadi kapten klub.
Namun, kliub berduka dengan kematian pengurus legenda dan presiden
klub, Matt Busby, yang telah kembali pada 20 Januari 1994.
Pada musim 1994-95,
Cantona mendapat hukuman selama delapan bulan karena telah menendang
Matthew Simmons, seorang suporter Crystal Palace, dalam pertandingan di
Selhurst Park. Seri pada pertandingan terakhir liga dan mengalahkan
Everton pada pertandingan terakhir Piala FA menjadikan United sebagai
juara “dobel-dobel”, liga dan Piala FA. Ferguson setelah itu membuat
perubahan yang mengejutkan pemilik klub beserta penggemarnya dengan
menjual beberapa pemain utama dan menggantikannya dengan beberapa pemain
muda, seperti David Beckham, Gary Neville, Phil Neville dan Paul
Scholes. Rekor tanpa kalah Eropa United telah dipecahkan oleh
Fenerbahce, yang memenangi 1-0 di Old Trafford pada 30 Oktober 1996
berkat gol Elvir Bolic. Kemudian, mereka memenangi liga pada tahun 1997,
dan Eric Cantona telah mengumumkan pensiun dari bola sepak pada umur ke
30. Pada musim 1998, mereka memulai musim dengan baik, tetapi pada
akhirnya mereka berada di belakang Arsenal di akhir klasemen.
1998-1999 merupakan
musim dimana Manchester United mencapai kejayaan di dalam sejarah klub
sepak bola Inggris setelah mereka berjaya dengan memenangi “Treble” –
juara Premiership, Piala FA, dan Liga Champion pada musim yang sama. Di
liga premier, Manchester United berjaya setelah memenangi kompetisi liga
yang ditentukan pada hari terakhir dengan mengalahkan Tottenham Hotspur
2-1. Memenangi Premiership merupakan title yang sangat melelahkan untuk
diraih, sehingga pada waktu itu Ferguson benar-benar merasa puas bisa
mendapatkan titel juara liga. Kemudian, di dalam perlawanan akhir Piala
FA, United bertemu Newcastle United dan menang 2-0 dengan gol yang
dicetak masing-masing oleh Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer.
Pada kompetisi eropa, pertandingan final melawan Bayern Munich merupakan
pertandingan dramatis yang pernah dialami MU di final. Bagaimana tidak,
Setelah tertinggal dengan gol Mario Basler di menit-menit awal
pertandingan, MU tertinggal selama 85 menit. Dan di injury time, mereka
baru dapat menyamakan kedudukan melalui gol dari pemain pengganti, Teddy
Sheringham. Seakan dinaungi dewi fortuna kembali, berawal dari
tendangan sudut yang dilakukan David Beckham, terjadi gol dramatis yang
diciptakan oleh Ole Gunnar Solskjaer, sang pemain pengganti pula.
Dramatis bagi MU, tragis bagi Bayern Munchen
United kembali memenangi
liga pada tahun 2000 dan 2001, namun gagal di musim 2002. Mereka
mendapatkan titel liga kembali musim berikutnya (2002-03). Semusim
berikutnya, mereka memulai musim dengan baik, tetapi prestasi mereka
seiring berjalannya waktu menjadi menurun akibat sanksi 8bulan yang
diterima oleh Rio Ferdinand akibat gagal tes. Namun demikian, mereka
tetap mampu memenangi Piala FA 2004, menyingkirkan Arsenal (yang menjadi
juara liga musim tersebut). Musim 2004-05 bisa dibilang sebagai musim
yang dengan sedikit gol bagi MU, karena cedera yang dialami penyerang
Ruud van Nistelrooy, dan membuat MU pada musim tersebut tanpa memenangi
kejuaraan sama sekali. Di faktor eksternal, terdapat selentingan kabar
juga kalau kemungkinan besar klub akan diambil alih di akhir musim oleh
Malcolm Glazer (yang juga merupakan pemilik pasukan Rugbi Amerika Tampa
Bay Buccaneers). Pada musim 2005-06, MU memulai liga dengan kurang
menyakinkan, dengan kepergian pemain tengah Roy Keane ke Celtic selepas
membuat kritikan secara umum kepada beberapa pemain. Pada musim ini juga
mereka mendapat beberapa hambatan dengan cedera yang dialami oleh
pemain=pemain kunci mereka seperti Gabriel Heinze, Alan Smith, Ryan
Giggs dan Paul Scholes. Namun demikian, mereka juga masih mamou
memenangi Piala Liga dengan mengalahkan Wigan Athletic 4-0. Pada akhir
musim 2005-2006, penyerang utama MU, Ruud van Nistelrooy, telah
meninggalkan k;ub dan pindah ke Real Madrid, karena ia berselisih dengan
sang pelatih.
Musim 2006-07 Ferguson
mulai memperlihatkan lagi gaya permainan United yang menyerang seperti
pada dekade 90-an, dengan mencetak 20 gol lebih di 32 pertandingan. Pada
Januari 2007, United mendapatkan Henrik Larsson dengan status pinjaman
selama 2 bulan dari Helsingborgs, dan pemain itu memiliki peran penting
akan pencapaian MU di Liga Champions, dengan harapan meraih Treble
kedua, namun sayanganya, setelah mencapai babak semi-final, United kalah
dari A.C. Milan 3–5(agregat). Empat tahun setelah gelar terakhir
mereka, United meraih kembali gelar juara liga pada 6 Mei 2007, setelah
Chelsea bermain imbang dengan Arsenal, meninggalkan the Blues tujuh poin
dibelakang dengan menyisakan 2 pertandingan, diikuti kemenangan United
1–0 dalam derby Manchester hari sebelumnya, mengantarkan United ke gelar
kesembilan Premiership-nya dalam 15 tahun eksistensinya. Namun, mereka
tidak dapat mencapai double keempat mereka, karena Chelsea mengalahkan
United 1-0 Barca, Lionel Messi. Pada dua tahun selanjutnya, mereka juga
kembali memenangi liga dan berjaya di kompetisi lokal, namun pada tahun
2010, gelar liga lepas karena kedatangan sang pelatih Chelsea Carlo
Ancelotti, yang pada waktu itu sukses membuat Chelsea kembali memenangi
gelar liga semenjak kepergian Jose Mourunho. Pada tahun 2011, Manchester
United kembali difavoritkan untuk memenangi double winner, dengan
unggul poin yang jauh di akhir-akhir kompetisi, serta mencapai final
dengan berhadapan kembali dengan Barcelona. Namun, hanya liga yang
berhasil mereka dapat, dan gelar Liga Champion harus direlakan kembali
kepada Barcelona, yang di final mereka harus mengakui keunggulan
Barcelona 1-3 lewat gol yang dicetak oleh Pedro, Messi, dan Villa.
No comments:
Post a Comment