Itulah
pikiran orang yang sedang merenung, tampak hitam. Seperti kehilangan
semangat, gairah hidup dan kehilangan positive thinking. Semua manusia
tidak akan merenung jika tidak mempunyai masalah dan kesedihan. Tetapi,
sebenarnya memang merenung itulah salah satu cara untuk mengeluarkan isi
hati kita. Bisa dengan menulis di kertas, berbicara dalam hati, dan
masih banyak lagi yang berkaitan dengan hal-hal mengenai renungan.
Tetapi,
tahukah anda, ternyata sebagian besar dari merenung itu adalah hal-hal
yang tidak baik. Seseorang yang merenung pada umumnya banyak yang
berputs asa. Mulai dari permasalahan yang direnungkan, karena susah
mencari solusi atau jalan keluar, Ia pun akhirnya mempunyai komitmen
yang buruk, yaitu mudah menyerah dan tidak berpikir panjang.
Tetapi,
hendaknya kita ketahui, sisi lain dari merenung itu ada baiknya. Untuk
beberapa orang, merenung bisa dijadikan sebagai alat penjernih hati dan
jiwa. Mereka yang memandang merenung adalah jalan positif mengeluaran
masalah, mempunyai komitmen sebagai orang pejuang yang tidak putus asa.
Kadang kala, orang seperti itu akan terdorong menjadi pribadi yang lebih
baik setelah merenung, karena hal itu membuatnya menjadi pribadi yang
lebih tenang dalam menjalani masalah yang sedang dihadapinya atau
kesedihan yang sedang di topangnya.
Akhirnya,
dengan dua catatan akhir, bahwa ternyata dalam renungan itu ada dua hal
yang bisa kita demonstrasikan lewat expresi dan emosional. Yaitu lewat
hati dan pikiran.
Dan
meskipun merenung ada baiknya, tetapi janganlah anda sering-sering
melakukan hal yang demikian, karena presentase antara positif dan
negatifnya berbanding jauh, yaitu 8% untuk positif, dan 92% untuk
negatif. Hanya orang-orang yang ahli kebatinan dan cerdas spiritual saja
yang dapat memanfaatkan 8% secara baik. Jikalaupun kita membutuhkannya,
bergeraklah tanpa menjatuhkan air mata terlalu dalam, Karena dari situ
lebihbanyak asas putus asa dari pada perjuangan hidup.
Dan
kita kembali lagi kepada kutipan diatas, bahwa kopi dan air yang diaduk
akan berubah warna menjadi hitam. Itulah kehidupan manusia yang putus
asa dan terbiasa dalam merenung dan tidak mendapatkan solusi yang
dicarinya.
Sebaliknya,
orang yang dengan kehidupan cerdas mencari soludi sama seperti mengaduk
air yang diberi gula. Yaitu awalnya tidak terasa, dan akhirnya menjadi
manis.
No comments:
Post a Comment