Javier Zanetti Aldemar (lahir 10 Agustus 1973) adalah seorang pemain
sepak bola Argentina yang bermain untuk klub Serie A Internazionale.
Javier Zanetti telah bermain untuk Inter sejak tahun 1995, dan
menjadi kapten pada tahun 1999. Zanetti dikenal sebagai pemain yang
fleksibilitas, dia mahir bermain di kedua sayap, kiri dan kanan,
setelah berma...in sebagai pemain sayap atau sebagai bek. Zanetti di
plot mengisi lapangan tengah, dengan mudah dia memainkan peran
tersebut, terutama sebagai gelandang bertahan atau gelandang tengah.
Zanetti memegang rekor sejarah sebagai pemain paling banyak memiliki caps di tim nasional Argentina dan telah bermain di Olimpiade 1996 dan di dua Piala Dunia, pada tahun 1998 dan 2002.
Di
Argentina dia dikenal sebagai "Pupi", Zanetti lahir di Buenos Aires,
setelah pindah ke Italia dia mendapatkan julukan "Il Trattore" (The
Tractor) karena dia memiliki kekuatan, ketahanan, stamina yang prima,
dan kemampuannya untuk menjalankan sebagai pemain sentral. Setelah
bermain di inter, dan bermain diberbagai posisi, Zanetii mendapatkan
ketenarannya. Baru-baru ini, ia bermain di lini tengah dan dia telah
mengakhiri kekeringan golnya, terakhir Zanetti mencetak gol 4 tahun
lalu tepatnya pada tanggal 5 November 2006. Di tim nasional, Zanetti
berposisi sebagai back kanan tetapi dapat berfungsi sebagai gelandang
bertahan atau gelandang tengah .Zanetti telah memenangkan lima gelar
Serie A dengan Inter, Zanetti mendapat julukan "Il Capitano" (sang
Kapten) gelar itu diberikan oleh media dan fans inter sejak Zanetti
ditunjuk sebagai kapten. Zanetti memegang rekor sebagai pemain asing
yang penampilannya terbanyak di Seria A dan menjadi pemain dengan rekor
terbanyak kedua di inter dengan 700 caps pertandingan dibawah Giuseppe Bergomi .
Zanetti
yang berencana ingin pensiun di inter dan ingin terus bekerja di
inter setelah pensiun. Zanetti juga memiliki kegiatan-kegiatan amal,
salah satunya dengan membangun yayasan bagi anak-anak kurang mampu di
Argentina. Zanetii juga ditunjuk sebagai duta besar untuk proyek “Desa
Anak SOS” di Argentina oleh FIFA, dan pada tahun 2005, ia menerima
penghargaan Ambrogino d'Oro dari pemerintah kota Milan untuk inisiatif
sosialnya dalam membantu anak-anak yang kurang mampu.
Pada
tanggal 22 Mei 2010 di final Liga Champion 2010, Zanetii telah
memainkan 700 laga bersama Inter, dan kemenangan inter pada malam
tersebut memastikan bahwa Zanetti mendapatkan treble yang sangat
bersejarah.
Kehidupan awal
Javier
Zanetti Adelmar lahir di Buenos Aires dan dibesarkan di daerah
pelabuhan di distrik Dock Sud. Zanetti menggabungkan komitmen sekolah
dan bekerja, Zanetti membantu ayahnya bekerja sebagai tukang batu dan
tukang mengantarkan susu ke tetangganya, Zanetti juga bekerja di toko
kelontong sepupunya tanpa mengabaikan semangat untuk bermain sepak bola.
Dia mulai bermain sepak bola di lapangan di pinggiran kota di waktu
luangnya.
Karir klub
RE Talleres
Zanetti
sempat ditolak oleh klub junior dari Argentina Independiente, setelah
itu Talleres de Remedios de Escalada mendatangkan Zanetti (tim divisi
dua pada saat itu), tetapi pada tahun 1993 pindah ke Divisi utama
bersama klub Argentina lainnya, Banfield.
Banfield
setelah
berumur 20 tahun Zanetti memulai debutnya bersama Banfield pada
tanggal 12 September 1993 di pertandingan kandang melawan River Plate.
Dia mencetak gol pertamanya 17 hari kemudian saat melawan Newell's Old
Boys dalam pertandingan yang berakhir 1-1. kinerja yang luar biasa
untuk Banfield mendapatkan apresiasi dari penggemar El Taladro (
julukan Banfield) dan juga membuatnya mendapatkan panggilan masuk ke
tim nasional Argentina. Klub raksasa River Plate dan Boca Juniors
datang ingin mengrekrut Zanetti tapi Zanetti memutuskan untuk tetap
bertahan selama satu tahun di Banfield. Pada tahun 1995, bersama
dengan Sebastián Rambert sesame pemain Argentina, Zanetti memutuskan
pindahkan ke Italia untuk memperkuat Internazionale, dan pembelian
Zanetii ini menjadi pembelian pertama Massimo Moratti yang waktu itu
baru terpilih menjadi president inter.
Internazionale
Zanetti
memulai debutnya bersama Inter pada 27 Agustus 1995 melawan Vicenza
di Milan. Selama memperkuat inter, Zanetti telah memenangkan tiga
belas trofi: Piala UEFA pada tahun 1998 - mencetak gol kedua untuk
inter dari luar area penalti -, tahun 2005, 2006 dan 2010 Coppa
Italia, tahun 2005, 2006 dan 2008 Piala Super Italia, scudetto
2005-2006, 2006-2007, 2007-2008, 2008-2009 dan 2009-2010 dan juara
Liga Champion 2010 dan piala dunia antar klub 2010. Pada tahun 2010
Zanetti menjadi kapten pertama di Italia yang meraih treble winnwers,
Scudetto, Coppa Italia dan Liga Champion. Kualitas Zanetti mendapat
hormat dan kualitasnya sangat memakutkan di lapangan. Dia
kadang-kadang dikritik karena terlalu “lunak” di lapangan, tapi
Zanetii adalah pemain Inter yang paling konsisten, handal, dan
terpercaya. Karena hal tersebut, Zanetti ditunjuk sebagai kapten klub,
mengambil alih jabatan kapten dari bek legendaries inter, Giuseppe
Bergomi. Zanetti sudah menjadi bagian dari skuad inter selama 15 musim
terakhir dan dengan 700 penampilan, Zanetti saat ini menjadi pemain
tim dengan catatan rekor terbanyak,dengan jumlah keseluruhan kedua di
belakang Bergomi (758). Bagi penggemar Inter, Zanetti adalah salah
satu pemain terbesar yang pernah memakai kostum biru hitam. Zanetti
pernah merayakan pemanpilannya yang ke 600 bersama inter ketika
melawan Lecce yang baru promosi. Beberapa menit sebelum pertandingan
dimulai, dengan ditandai dengan acara khusus yaitu penyerhana sebuah
“piring” penghargaan yang diberikan oleh wakil kapten Ivan Cordoba
kepada Zanetti.
Sejak kedatangan Maicon pada awal musim 2006-07,
Zanetti dipindahkan dari posisi bek kanan ke ke lini tengah atau di
posisi bek kiri. Setelah 4 tahun tidak mencetak gol, akhirnya Zanetti
mengakhiri kekeringannya golnya ketika ia mencetak gol pada 5 November
2006 di pertandingan kandang melawan Ascoli, setelah sebelumnya
Zanetti mencetak gol pada 6 November 2002 di sebuah pertandingan
melawan Empoli. Pada tanggal 27 September 2006,saat melawan Bayern
Munich, Zanetti bermain sebanyak 500 pertandingan profesionalnya untuk
Inter dan pada 22 November 2006, ia tampil dalam pertandingan ke-100
di liga champion melawan Sporting Clube de Portugal.
Pada tahun
2010 ini Zanetti belum pernah sekalipun menerima kartu merah dan
artinya Zanetti tidak pernah mendapatkan kartu merah selama 11 tahun.
Terakhir kali Zanetti mendapatkan kartu merah pada tanggal 17
Februari 1999 di pertandingan Coppa Italia melawan Parma. Di Inter,
Zanetti telah dilatih oleh 15 pelatih yang berbeda, dan membuatnya
dilatih oleh banyak pelatih. Kontraknya di inter berjalan hingga juni
2011, tapi Zanetti telah memperpanjang kontraknya hingga 2013. Sang
kapten telah berjanji masa depannya akan tetap di Inter, dan dia
berharap bisa bekerja di belakang meja klub setelah ia gantung sepatu.
"Inter sangat berarti bagi saya," kata Zanetti. “Ini adalah tim
pertama saya yang membuka pintu sepakbola Eropa. Saya sangat muda
ketika saya datang ke sini dan saya pikir tidak banyak tim yang bisa
memiliki kekuatan yang begitu besar dan kesabaran menangani anak
laki-laki berusia 20-an dari hari pertama seperti Inter lakukan dengan
saya. Saya selalu bersyukur untuk itu. Untuk beberapa alasan saya
selalu merasa berada di rumah sendiri dan ini adalah mengapa saya tidak
pernah berpikir untuk meninggalkan inter.” Meskipun Zanetti lebih
sering diposisikan sebagai bek, tapi di separuh musim 2008-2009 Zanetti
dimainkan di lini tengah dengan pelatih Jose Mourinho asal Portugal,
yang saat itu menghadapi krisis lini tengah karena gelandang kunci
seperti Esteban Cambiasso dan Sulley Muntari cedera, Zanetti “pindah”
lagi ke lini tengah pada saat pertandingan melawan Genoa dan Fiorentina.
Sejak itu Mourinho lebih sering memaninkan Zanetti di lini tengah
karena empat bek inti Maicon, Lucio, Walter Samuel, dan Cristian Chivu
telah kembali.
Musim 2009-10 Zanetti dan inter memulai dengan
baik, terutama setelah membantai saingan satu kota dalam derby Milano
dengan skor 4-0. Dalam pertandingan 17 Oktober melawan Genoa, Zanetti
menjadi inspirator tim, ia memulai lewat serangan balik yang
menyebabkan gol kedua Inter setelah semerayutnya pertahanan Genoa.
Inter menjadi tim pertama di musim itu dengan kemenangan margin 5 gol.
Pada tanggal 24 Oktober, Zanetti menyamai rekor pemanpilan Giacinto
Facchetti sebanyak 476 penampilan Serie A pada saat inter melawan
Catania, yang berakhir dengan kemenangan 2-1 untuk Nerazzurri. Zanetti
juga memegang rekor klub dengan 149 penampilan secara berturut-turut.
Pada
tanggal 22-05-2010 saat inter memenangkan liga champion, Zanetti
mencatatkan rekor pertandingan yang ke 700 bersama inter disemua
kompetisi
Karir internasional
Zanetti mengawali debutnya
bersama Argentina pada tanggal 16 November tahun 1994 melawan Chili di
bawah pelatih Daniel Passarella. Zanetti juga menjadi bagian dari
Argentina pada Piala Dunia 1998 dan 2002. Ia juga menjadi bagian dari
tim Argentina saat memenangkan medali perak Olimpiade 1996 di Atlanta,
USA.
Pada saat piala dunia 1998, dari sebuah tendangan bebas yang
sangat rapi yang diambil oleh Zanetti dan diteruskan menjadi gol oleh
Diego Simeone di babak 16 besar saat menghadapi Inggris dan membuat
skor berubah menjadi 2-2. Argentina kemudian menang 4-3 melalui adu
penalti namun kalah dalam pertandingan berikutnya di perempat final
melawan Belanda.
Zanetti juga bermain untuk tim nasional
Argentina dibawah asuhan Marcelo Bielsa di Piala Dunia 2002. Namun,
Argentina berhenti di fase grup, meskipun memenangkan pertandingan di
partai pembuka. Zanetti merayakan menampilannya yang ke 100 bersama
Argentina dengan memenangkan Piala Konfederasi tahun 2005 dan pada saat
laga semi-final melawan Meksiko pada 26 Juni 2005, Zanetti menjadi
man of the macth.
Setelah menjadi bagian tim selama babak
kualifikasi piala dunia 2006, Zanetti tidak dipanggil untuk memperkuat
Argentina Piala Dunia FIFA 2006 oleh pelatih José Pekerman sebuah
keputusan yang sangat kontroversial. Sebaliknya, sebagai kejuta Lionel
Scaloni dipilih untuk menggantikan Zanetti, sebuah keputusan yang
sangat langkah dan membuat bingung banyak penggemar dan media. Bersama
pelatih baru Argentina saat itu Alfio Basile, Zanetti dipanggil lagi
untuk memperkuat Argentina dalam pertandingan persahabatan melawan
Perancis pada tanggal 7 Februari 2007. Zanetti bermain cemerlang dan
memberikan assist kepada Javier Saviola untuk mencetak gol dan
memberikan Argentina kemenangan pertama di bawah asuhan Basile. Pada
tahun yang sama, Zanetti adalah wakil-kapten Argentina untuk di Copa
América 2007, setelah sebelumnya bermain pada tahun 1995, 1999 dan 2004
di tournament yang sama.
Pada bulan April 2007, Zanetti
mendapatkan Penghargaan Giuseppe Prisco Nasional. Setelah Ayala
pensiun, ban kapten Argentina diberikan kepada Zanetti. Pada tanggal 17
November 2007, saat melawan Bolivia, Zanetti mencatatkan dirinya
sebagai pemain Argentina dengan caps terbanyak
Zanetti
tetap menjadi pemain regular di bawah pelatih baru Diego Maradona,
meskipun Maradona meminta Mascherano sebagai kapten tim. Walaupun
akhirnya Zanetti tidak dipanggil untuk memperkuat Argentina pada piala
dunia 2010, namun Zanetti tetap merindukan piala dunia 2010.
Statistic kompetisi
• Serie A: 501 penampilan 12 gol
• Coppa Italia: 59 penampilan 3 gol
• Supercoppa Italiana: 5 penampilan
• UEFA Liga Champions: 89 penampilan 1 gol ( belum termasuk melawan Tottenham Hotsprus)
• UEFA Liga Eropa: 43 penampilan 3 gol
• Piala Dunia: 8 penampilan 1 gol
• Piala Konfederasi FIFA: 8 penampilan
• Copa America: 18 penampilan
Gelar juara :
Internazionale
Liga Champions: 2009-10
Piala UEFA: 1997-98
Serie A: 2005-06, 2006-07, 2007-08, 2008-09, 2009-10
Coppa Italia: 2004-05, 2005-06, 2009-10
Piala Super Italia: 2005, 2006, 2008.2010
Piala dunia antar klub 2010
Penghargaan Individu
FIFA top rank 100
Pallone d'Argentino: 2002
Nominasi pemain terbaik FIFA 2009
Kehidupan pribadi
Pada
tahun 1997, Javier Zanetti dan Paula menikah, setelah tujuh tahun
berpacaran. Mereka tinggal dekat Danau di Como, di mana mereka juga
memiliki restoran yang bernama "El Gaucho". Paula Zanetti adalah putri
dari seorang dosen yang mengajar di sebuah universitas di Italia. Saat
ini Palula bekerja sebagai fotografer. Pada tanggal 11 Juni 2005,
Paula melahirkan seorang bayi perempuan, yang bernama Sol Zanetti.
Javier Zanetti berkata, "Saya sangat senang kedatangan seorang bayi
kecil ke dalam hidup saya. Ini adalah pengalaman yang sangat indah
untuk saya dan istri saya. Putri saya memiliki kebahagiaan yang layak
dia terima.” Zanetti juga memiliki putra yang bernama Ignacio.
Zanetti
mempunyai seorang kakak bernama Sergio Zanetti, Sergio adalah seorang
mantan pesepakbola yang berposisi sebagai seorang bek. Pada tahun
2007, Zanetti berkerjasama dengan penyanyi Italia Mina Mazzini untuk
menyanyikan sebuah lagu yang berbahasa Spanyol yang berjudul "Parole
parole", kemudian menjadi cover dalam album Todavía. Javier Zanetti
tidak memiliki hubungan dengan Cristiano Zanetti, seorang pemain sepak
bola Italia yang bermain bersama dengan Zanetti selama lima musim dan
saat ini Cristiano bermain untuk Fiorentina.
Kegiatan amal
Zanetti
adalah duta FIFA untuk proyek Desa Anak SOS di Argentina, dan telah
menyatakan penolakkannya bagi para pemberontak Zapatista Meksiko.
Yayasan PUPI
Zanetti
juga membuktikan bahwa ia memiliki kesadaran sosial yang sangat
tinggi dan sangat tanggap terhadap krisis ekonomi yang dialami
Argentina sejak tahun 2001, yang telah melempar jutaan orang masuk ke
dalam jurang kemiskinan. Zanetti, bersama istrinya Paula, membangun
PUPI Fundación (yayasan PUPI) di Argentina untuk didekasihkan kepada
anak-anak miskin di Argentina. Tujuan organisasi ini adalah untuk
membantu anak-anak yang diterpa miskin akibat krisis ekonomi negara itu
dengan memberi mereka kesempatan untuk mendapatkan pendidikan, serta
mengurus kebutuhan gizi mereka.
"Ketika saya melihat kembali ke
masa kecil saya, banyak ingatan yang datang ke dalam pikiran saya,
yang baik dan yang buruk. Saya memiliki masa kecil yang sulit, dan
meskipun saya tidak tinggal di negara saya saat ini, saya menyadari apa
yang terjadi di sana dan dampak buruk itu menimpa kepada anak-anak
miskin. Saya selalu percaya bahwa tindakan kami harus mempertimbangkan
tanggung jawab sosial, "jelasnya.
komentar mereka tentang Javier Zanetti
“ didunia ini, tidak ada satupun pemain yang saya takuti, kecuali Zanetti” ( Marco Materazzi)
“ icon sepak bola yang sesungguhnya’” ( Roberto Mancini)
“
dulu dia pernah mengatakan ingin menjadi seperti saya, tapi sekarang
saya ingin mengatakan kepada dia bahwa sekarang saya ingin seperti
dia” ( Roberto Baggio)
“ dia mengajarkan kepada saya bagaimana menjadi seorang kapten” ( Fabio Cannavaro )
“ anda biasa melihat pelatih di sisi lapangan, namun jika di dalam lapangan Zanetti adalah pelatih anda” ( Weshley Sneijder)
“ semua pemain ingin menjadi seperti Javier” ( Jose Mourinho)
“ saya sangat takut menghadapi ketenangan Zanetti” ( Lionel Messi)
“ musuh yang paling saya hormati” ( Paolo Maldini)
“ Zanetti? Hanya satu kata SEMPURNA ( Esteban Cambiasso)
“ jika anda ingin belajar bagaimana menjujung tinggi sportivitas, silakan belajar kepada Zanetti “ ( Fabio Capello)
“ jika saya mempunya 10% dari 100% kemampuan Zanetti, saya bias menjadi pemain terbaik di dunia” ( Davide Santon)
“ Pemain yang paling bersih yang pernah saya lihat” ( Alexandre Ferguson)
“ hanya satu yang belum pernah saya lihat dari Javier, kemarahan “ ( Diego Simione)
“ jika anda ingin menjadi pesepak bola, lihatlah Zanetti” (Pierre Luigi Collina )
“
saya memang tidak mengenal Zanetti secara personal, tapi jika saya
memperhatikan kemampuannya, sikap dan prilakunya di dalam ataupun
diluar lapangan, nilai 100 belum cukup untuk diberikan kepada Zanetti” ( Arsene Wenger)
“ tidak ada pembelian terbaik yang pernah saya lakukan, kecuali membeli Zanetti “
( Massimo Moratti)
“
walaupun anda melakukan kesalahan separah apapun ketika bertanding,
tidak ada sedikitpun wajah kemarahan yang kelihatan dari Zanetti, dia
akan membantu dan membimbing anda untuk menjadi lebih baik lagi” ( Douglas Maicon)
“ semua wanita pasti ingin memiliki suami seperti Zanetti, dan saya adalah wanita yang paling beruntung bias memiliki Zanetti “ ( Paula Zanetti)
JAVIER ZANETTI 757, Mr. LOYALTY
Rekor yg ditorehkan Javier Zanetti selama 757 kali berkostum Inter :
- 65.656 menit total bermain
- 46.967 menit di Serie-A
- 15.872 menit bersama pelatih Roberto Mancini, pelatih di mana dia paling banyak bermain
- 12.194 menit di Eropa
- 5.280 menit di Coppa Italia
- 757 total penampilan
- 689 kali tampil penuh
- 539 penampilan di Serie-A
- 189 penampilan bersama pelatih Roberto Mancini
- 141 penampilan di Eropa
- 64 penampilan di Coppa Italia
- 51 pelanggaran
- 34 kali digantikan
- 33 kali sebagai pemain pengganti
- 21 gol
- 16 pelatih di Italia
- 16 gelar juara
- 15 gelar juara selama menjabat kapten
- 12 gol menentukan
- 12 gol di Serie-A
- 6 gol di bawah pelatih Roy Hodgson (gol terbanyak dalam satu pelatih)
- 5 gol di Eropa
- 3 gol di Coppa Italia
- 1 gol di Piala Dunia Antarklub
- 1 kali kartu merah (Coppa Italia, Inter 0-2 Parma, 17 Februari 1999)
Dialah
kapten sekaligus simbol INter Milan. Pemain asal Negri Tango ini
telah bergabung dengan I Nerazzurri sejak musim 1995/96. Kesetianya
tak perlu diragukan, selama itu ia tidah pernah tergoda pindah Club
sekalipun. Hebatnya meski pelatih datang silih berganti, Il Capitano
tidak pernah tergantikan. Jgn heran dirinya mendapat tempat istimewa
di mata Interisti.
No comments:
Post a Comment