Asalasah
~ Menteri Pekerjaan Umum Saudi, Mufeed Al Husainah, mengucapkan terima
kasih kepada rakyat Indonesia atas bantuannya mendirikan sebuah rumah sakit di utara Gaza.
Tidak hanya itu, sebagai rasa syukurnya, Al Husainah kemudian mengundang Presiden Indonesia untuk berkunjung ke Gaza.
Demikian ungkap Al Husainah yang diwawancarai secara khusus oleh kantor berita Islam Mirajnews
dan dipublikasikan pada Sabtu kemarin, 6 September 2014. Al Husainah
juga mengapresiasi kedatangan dokter dari Indonesia yang akan bekerja di
RS tersebut.
"Jika suatu saat, Pemerintah Indonesia datang ke Gaza,
kami akan mengajak mereka sebagai tamu pribadi. Saya akan ajak dia ke
Laut Mediterania dan mencoba mencicipi ikan dari Laut Gaza. Sekali
lagi, terima kasih kepada Rakyat Indonesia, ungkap Al Husainah.
Rumah Sakit Indonesia (RSI) selesai dibangun pada Desember 2013 dan memakan biaya sekitar Rp65 miliar.
Dalam
kesempatan itu, Al Husainah turut menyampaikan kondisi terbaru di Gaza
usai disepakatinya gencatan senjata jangka panjang. Dia menceritakan,
tidak ada bahan-bahan bangunan seperti beton dan semen yang masuk ke
Jalur Gaza. Sebab, Israel masih menutup pintu perbatasan.
"Hingga
saat ini, kami masih menunggu dibukanya perbatasan. Jika perbatasan
sudah dibuka, kami siap untuk memulai rekonstruksi Gaza," ujar Al
Husainah.
Untuk mempercepat rekonstruksi itu,
dia menyerukan kepada dunia internasional, agar menekan Israel membuka
semua perbatasan. Dengan begitu, kata Al Husainah, bahan-bahan material
yang telah mereka beli bisa masuk ke Gaza.
"Jika
Israel membuka perbatasan dengan baik dan memberikan waktu 24 jam
setiap harinya untuk menyuplai kebutuhan bahan-bahan, atau material
untuk rekonstruksi Gaza ini, tidak akan membutuhkan waktu yang lama,"
tuturnya.
Al Husainah turut menyebut bahwa saat
ini, masih ada 55 ribu warga Palestina yang mengungsi di
sekolah-sekolah. Setidaknya, kata dia, dibutuhkan dana sekitar US$100
juta, atau Rp1,1 triliun.
Agar bantuan tidak
salah sasaran, Al Husainah mengaku memiliki data nama-nama pengungsi
yang butuh bantuan berupa dana tunai, logistik, dan pakaian.
"Jika
Pemerintah Indonesia ingin memberikan bantuan kepada mereka,
pemerintah bisa mengirimkan utusan untuk memperoleh daftar nama para
pengungsi ini. Pemerintah Indonesia bisa memberikan bantuan misalnya
US$500 (Rp5,9 juta), atau US$5000 (Rp59 juta) kepada para pengungsi agar
mereka bisa membeli baju untuk keluarga dan anak-anak yang sebentar
lagi akan masuk ke sekolah," ujar Al Husainah.
Sementara
itu, untuk membahas bantuan bagi Gaza secara internasional, Al
Husainah mengatakan akan digelar sebuah konferensi pada 15 Oktober
2014. Konferensi itu akan dihadiri oleh semua negara Arab seperti Arab
Saudi, Kuwait, Indonesia, Malaysia, Pakistan, negara Eropa, Rusia, dan
Amerika Serikat. (asp)
No comments:
Post a Comment