( posted by : http://tendouku.wordpress.com/2009/01/20/83/#more-83 )
Subhanallah..
MAHATMA GANDHI (Komentar mengenai karakter Muhammad di YOUNG INDIA)
“Pernah saya bertanya-tanya siapakah tokoh yang paling mempengaruhi
manusia… Saya lebih dari yakin bahwa bukan pedanglah yang memberikan
kebesaran pada Islam pada masanya. Tapi ia datang dari kesederhanaan,
kebersahajaan, kehati-hatian Muhammad; serta pengabdian luar biasa
kepada teman dan pengikutnya, tekadnya, keberaniannya, serta
keyakinannya pada Tuhan dan tugasnya. Semua ini (dan bukan pedang )
menyingkirkan segala halangan. Ketika saya menutup halaman terakhir
volume 2 (biografi Muhammad), saya sedih karena tiada lagi cerita yang
tersisa dari hidupnya yang agung.
Sir George Bernard Shaw (The Genuine Islam,’ Vol. 1, No. 8, 1936.)
“Jika ada agama yang berpeluang menguasai Inggris bahkan Eropa –
beberapa ratus tahun dari sekarang, Islam-lah agama tersebut.” Saya
senantiasa menghormati agama Muhammad karena potensi yang dimilikinya.
Ini adalah satu-satunya agama yang bagi saya memiliki kemampuan
menyatukan dan merubah peradaban. Saya sudah mempelajari Muhammad
sesosok pribadi agung yang jauh dari kesan seorang anti-kristus, dia
harus dipanggil ’sang penyelamat kemanusiaan” “Saya yakin, apabila
orang semacam Muhammad memegang kekuasaan tunggal di dunia modern ini,
dia akan berhasil mengatasi segala permasalahan sedemikian hingga
membawa kedamaian dan kebahagiaan yang dibutuhkan dunia: Ramalanku,
keyakinan yang dibawanya akan diterima Eropa di masa datang dan memang
ia telah mulai diterima Eropa saat ini. “Dia
adalah manusia teragung yang pernah menginjakkan kakinya di bumi ini.
Dia membawa sebuah agama, mendirikan sebuah bangsa, meletakkan
dasar-dasar moral, memulai sekian banyak gerakan pembaruan sosial dan
politik, mendirikan sebuah masyarakat yang kuat dan dinamis untuk
melaksanakan dan mewakili seluruh ajarannya, dan ia juga telah
merevolusi pikiran serta perilaku manusia untuk seluruh masa yang akan
datang. Dia adalah Muhammad (SAW). Dia lahir di Arab tahun 570 masehi,
memulai misi mengajarkan agama kebenaran, Islam (penyerahan diri pada
Tuhan) pada usia 40 dan meninggalkan dunia ini pada usia 63. Sepanjang
masa kenabiannya yang pendek (23 tahun) dia telah merubah Jazirah Arab
dari paganisme dan pemuja makhluk menjadi para pemuja Tuhan yang Esa,
dari peperangan dan perpecahan antar suku menjadi bangsa yang bersatu,
dari kaum pemabuk dan pengacau menjadi kaum pemikir dan penyabar, dari
kaum tak berhukum dan anarkis menjadi kaum yang teratur, dari kebobrokan
ke keagungan moral. Sejarah manusia tidak pernah mengenal tranformasi
sebuah masyarakat atau tempat sedahsyat ini bayangkan ini terjadi dalam
kurun waktu hanya sedikit di atas DUA DEKADE.”
MICHAEL H. HART (THE 100: A RANKIN G OF THE MOST INFLUENTIAL PERSONS
IN HISTORY, New York, 1978) Pilihan saya untuk menempatkan Muhammad pada
urutan teratas mungkin mengejutkan semua pihak, tapi dialah
satu-satunya orang yang sukses baik dalam tataran sekular maupun agama.
(hal. 33). Lamar tine, seorang sejarawan terkemuka menyatakan bahwa:
“Jika keagungan sebuah tujuan, kecilnya fasilitas yang diberikan untuk
mencapai tujuan tersebut, serta menakjubkannya hasil yang dicapai
menjadi tolok ukur kejeniusan seorang manusia; siapakah yang berani
membandingkan tokoh hebat manapun dalam sejarah modern dengan Muhammad?
Tokoh-tokoh itu membangun pasukan, hukum dan kerajaan saja. Mereka
hanyalah menciptakan kekuatan-kekuatan material yang hancur bahkan di
depan mata mereka sendiri. Muhammad bergerak tidak hanya dengan
tentara, hukum, kerajaan, rakyat dan dinasti, tapi jutaan manusia di dua
per tiga wilayah dunia saat itu; lebih dari itu, ia telah m erubah
altar-altar pemujaan, sesembahan, agama, pikiran, kepercayaan serta
jiwa… Kesabarannya dalam kemenangan dan ambisinya yang dipersembahkan
untuk satu tujuan tanpa sama sekali berhasrat membangun kekuasaan,
sembahyang-sembahyangnya, dialognya dengan Tuhan, kematiannnya dan
kemenangan-kemenangan (umatnya) setelah kematiannya; semuanya membawa
keyakinan umatnya hingga ia memiliki kekuatan untuk mengembalikan sebuah
dogma. Dogma yang mengajarkan ketunggalan dan kegaiban (immateriality)
Tuhan yang mengajarkan siapa sesungguhnya Tuhan. Dia singkirkan tuhan
palsu dengan kekuatan dan mengenalkan tuhan yang sesungguhnya dengan
kebijakan. Seorang filsuf yang juga seorang orator, apostle (hawariyyun,
12 orang pengikut Yesus-pen.), prajurit, ahli hukum, penakluk ide,
pengembali dogma-dogma rasional dari sebuah ajaran tanpa pengidolaan,
pendiri 20 kerajaan di bumi dan satu kerajaan spiritual, ialah Muhammad.
Dari semua standar bagaimana kehebatan seorang manusia diukur, mungkin
kita patut bertanya: adakah orang yang lebih agung dari dia?” Lamar
tine,
HISTOIRE DE LA TURQUIE, Paris, 1854, Vol. II, pp 276-277 “Dunia telah
menyaksikan banyak pribadi-pribadi agung. Namun, dari orang orang
tersebut adalah orang yang sukses pada satu atau dua bidang saja
misalnya agama atau militer. Hidup dan ajaran orang-orang ini seringkali
terselimuti kabut waktu dan zaman. Begitu banyak spekulasi tentang
waktu dan tempat lahir mereka, cara dan gaya hidup mereka, sifat dan
detail ajaran mereka, serta tingkat dan ukuran kesuksesan mereka
sehingga sulit bagi manusia untuk merekonstruksi ajaran dan hidup
tokoh-tokoh ini. Tidak demikian dengan orang ini. Muhammad (SAW) telah
begitu tinggi menggapai dalam berbagai bidang pikir dan perilaku manusia
dalam sebuah episode cemerlang sejarah manusia. Setiap detil dari
kehidupan pribadi dan ucapan-ucapannya telah secara akurat
didokumentasikan dan dijaga dengan teliti sampai saat ini. Keaslian
ajarannya begitu terjaga, tidak saja oleh karena penelusuran yang
dilakukan para pengikut setianya tapi juga oleh para penentangnya.
Muhammad adalah seorang agamawan, reformis sosial, teladan moral,
administrator massa, sahabat setia, teman yang menyenangkan, suami yang
penuh kasih dan seorang ayah yang penyayang – semua menjadi satu. Tiada
lagi manusia dalam sejarah melebihi atau bahkan menyamainya dalam
setiap aspek kehidupan tersebut -hanya dengan kepribadian seperti
dia-lah keagungan seperti ini dapat diraih.” K. S. RAMAKRISHNA RAO,
Professor Philosophy dalam bookletnya, “Muhammad, The Prophet of Islam”
Kepribadian Muhammad, hhmm sangat sulit untuk menggambarkannya dengan
tepat. Saya pun hanya bisa menangkap sekilas saja: betapa ia adalah
lukisan yang indah. Anda bisa lihat Muhammad s ang Nabi, Muhammad sang
pejuang, Muhammad sang pengusaha, Muhammad sang negarawan, Muhammad sang
orator ulung, Muhammad sang pembaharu, Muhammad sang pelindung anak
yatim-piatu, Muhammad sang pelindung hamba sahaya, Muhammad sang pembela
hak wanita, Muhammad sang hakim, Muhamad sang pemuka agama. Dalam
setiap perannya tadi, ia adalah seorang pahlawan. Saat ini, 14 abad
kemudian, kehidupan dan ajaran Muhammad tetap selamat, tiada yang hilang
atau berubah sedikit pun. Ajaran yang menawarkan secercah harapan abadi
tentang obat atas segala penyakit kemanusiaan yang ada dan telah ada
sejak masa hidupnya. Ini bukanlah klaim seorang pengikutnya tapi juga
sebuah simpulan tak terelakkan dari sebuah analisis sejarah yang kritis
dan tidak bias.
PROF. (SNOUCK) HURGRONJE Liga bangsa-bangsa yang didirikan Nabi umat
Islam telah meletakkan dasar-dasar persatuan internasional dan
persaudaraan manusia di atas pondasi yang universal yang menerangi bagi
bangsa lain. Buktinya, sampai saat ini tiada satu bangsa pun di dunia
yang mampu menyamai Islam dalam capaiannya mewujudkan ide persatuan
bangsa-bangsa. Dunia telah banyak mengenal konsep ketuhanan, telah
banyak individu yang hidup dan misinya lenyap menjadi legenda. Sejarah
menunjukkan tiada satu pun legenda ini yang menyamai bahkan sebagian
dari apa yang Muhammad capai. Seluruh jiwa raganya ia curahkan untuk
satu tujuan: menyatukan manusia dalam pengabdian kapada Tuhan dalam
aturan-aturan ketinggian moral. Muhammad atau pengikutnya tidak pernah
dalam sejarah menyatakan bahwa ia adalah putra Tuhan atau reinkarnasi
Tuhan atau seorang jelmaan Tuhan dia selalu sejak dahulu sampai saat ini
menganggap dirinya dan dianggap oleh pengikutnya hanyalah sebagai
seorang pesuruh yang dipilih Tuhan.
THOMAS CARLYLE in his HEROES AND HEROWORSHIP Betapa menakjubkan
seorang manusia sendirian dapat mengubah suku-suku yang saling berperang
dan kaum nomaden (Baduy) menjadi sebuah bangsa yang paling maju dan
paling berperadaban hanya dalam waktu kurang dari dua dekade.
“Kebohongan yang dipropagandakan kaum Barat yang diselimutkan kepada
orang ini (Muhammad) hanyalah mempermalukan diri kita sendiri. “Sesosok
jiwa besar yang tenang, seorang yang mau tidak mau harus dijunjung
tinggi. Dia diciptakan untuk menerangi dunia, begitulah perintah Sang
Pencipta Dunia.
EDWARD GIBBON and SIMON OCKLEY speaking on the profession of ISLAM
Saya percaya bahwa Tuhan adalah tunggal dan Muhammad adalah pesuruh-Nya
adalah pengakuan kebenaran Islam yang simpel dan seragam. Tuhan tidak
pernah dihinakan dengan pujaan-pujaan kemakhlukan; penghormatan terhadap
Sang Nabi tidak pernah berubah menjadi pengkultusan berlebihan; dan
prinsip-prinsip hidupnya telah memberinya penghormatan dari pengikutnya
dalam batas-batas akal dan agama
(HISTORY OF THE SARACEN EMPIRES, London, 1870, p. 54). Muhammad
tidak lebih dari seorang manusia biasa. Tapi ia adalah manusia dengan
tugas mulia untuk menyatukan manusia dalam pengabdian terhadap satu dan
hanya satu Tuhan serta untuk mengajarkan hidup yang jujur dan lurus
sesuai perintah Tuhan. Dia selalu menggambarkan dirinya sebagai ‘hamba
dan pesuruh Tuhan dan demikianlah juga setiap tindakannya.
SAROJINI NAIDU, penyair terkenal India (S. Naidu, IDEALS OF ISLAM,
vide Speeches & Writings, Madras, 1918, p. 169): Inilah agama
pertama yang mengajarkan dan mempraktekkan demokrasi; di setiap masjid,
ketika adzan dikumandangkan dan jemaah telah berkumpul, demokrasi dalam
Islam terwujud lima kali sehari ketika seorang hamba dan seorang raja
berlutut berdampingan dan mengakui: ‘Allah Maha BesarE.. Saya terpukau
lagi dan lagi oleh kebersamaan Islam yang secara naluriah membuat
manusia menjadi bersaudara.
DIWAN CHAND SHARMA “Muhammad adalah sosok penuh kebaikan, pengaruhnya
dirasakkan dan tak pernah dilupakan orang-orang terdekatnya. (D.C.
Sharma, THE PROPHETS OF THE EAST, Calcutta, 1935, pp. 12) James A.
Michener, “Islam: The Misunderstood Religion,” in READER’S DIGEST
(American edition), May 1955, pp. 68-70. Muhammad, seorang inspirator
yang mendirikan Islam, dilahirkan pada tahun 570 masehi dalam masyarakat
Arab penyembah berhala. Yatim semenjak kecil dia secara khusus
memberikan perhatian kepada fakir miskin, yatim piatu dan janda, serta
hamba sahaya dan kaum lemah. Di usia 20 tahun, dia sudah menjadi seorang
pengusaha yang sukses, dan menjadi pengelola bisnis seorang janda kaya.
Ketika mencapai usia 25, sang majikan melamarnya. Meski usia perempuan
tersebut 15 tahun lebih tua Muhammad menikahinya dan tetap setia
kepadanya sepanjang hayat sang istri. “Seperti halnya para nabi lain,
Muhammad memulai tugas kenabiannya dengan sembunyi2 dan ragu2 karena
menyadari kelemahannya. Tapi “Baca adalah perintah yang diperolehnya,
-dan meskipun sampai saat ini diyakini bahwa Muhammad tidak bisa membaca
dan menulis dan keluarlah dari mulutnya satu kalimat yang akan segera
mengubah dunia: “Tiada tuhan selain Tuhan. “Dalam setiap hal, Muhammad
adalah seorang yang mengedepankan akal. Ketika putranya, Ibrahim,
meninggal disertai gerhana dan menimbulkan anggapan ummatnya bahwa hal
tersebut adalah wujud rasa belasungkawa Tuhan kepadanya, Muhammad
berkata: “Gerhana adalah sebuah kejadian alam biasa, adalah suatu
kebodohan mengkaitkannya dengan kematian atau kelahiran seorang manusia.
“Sesaat setelah ia meninggal, sebagian pengikutnya hendak memujanya
sebagaimana Tuhan dipuja, akan tetapi penerus kepemimpinannya (Abu
Bakar-pen. ) menepis keingingan ummatnya itu dengan salah satu pidato
relijius terindah sepanjang masa: ‘Jika ada diatara kalian yang
menyembah Muhammad, maka ketahuilah bahwa ia telah meninggal. Tapi jika
Tuhan-lah yang hendak kalian sembah, ketahuilah bahwa Ia hidup selamanya
(Ayat terkait: Q.S. Al Imran, 144 – pen.)
No comments:
Post a Comment